<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d12933336\x26blogName\x3dBook+Of+Days\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dTAN\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://revakayla.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://revakayla.blogspot.com/\x26vt\x3d9146066841017932862', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
Book Of Days
Lembaran penuh cerita tentang Reva, Ayah dan Bunda -- untuk dibaca, dibagi dan kelak dikenang.

Friday, September 01, 2006

Inong Dalam Kenangan

Pertama kali saya mendengar nama Inong ketika dia akan menikah dengan Haris, teman satu angkatan saya di kampus. Tapi saya tidak kenal dia, malah melihat wajahnya pun belum karena saya tidak bisa datang ke acara resepsi pernikahan mereka (tahun 2000).

Waktu pun berlalu. Saya memang kadang ngobrol dengan Haris lewat messenger, tapi saya belum pernah bertemu dengan istrinya. Sampai akhirnya tahun 2004 diadakan reuni Elektro 92. Saya datang bersama suami dan Reva. Haris datang dengan Inong dan Zidan. Ooh... ini yang namanya Inong, batin saya dalam hati. Sayang kami tidak sempat berakrab ria di acara reuni itu, iya khan Nong ?


(Zidan, Haris & Inong di acara Reuni Elektro 92, th 2004)

Sewaktu saya lagi seneng2nya blogwalking (karena baru punya blog), saya menemukan nama Inong di sebuah komunitas para blogger. Saya pun mengunjungi blognya. Blog yang indah, pikir saya ketika itu. Saya add namanya di Yahoo Messenger saya. Sejak itu kami seperti teman yang sudah kenal lama. Chatting, mengobrolkan tentang banyak hal (tentang keluarga, tentang hobi, tentang masak, tentang masa lalu, dll) atau saling meninggalkan pesan di blog.

Bisa dibilang saya mengunjungi blog Inong hampir setiap hari. Membaca semua kisahnya. Kadang sambil tertawa2 karena sudah beberapa kali saya mendapati baju yang dipakai Syifa, anak kedua Inong, sama persis dengan baju Reva. Seringnya sih sambil ngacay bin ngiler melihat kue2 buatannya. Saya dan Inong pernah sepakat, kalo bertemu pasti kami cocok karena dia hobi masak dan saya hobi makan enak :D
Saya jadi ingat, Haris pernah mengundang kami ke rumahnya: "Kalo ke Jakarta maen ke rumah Wen, ntar Inong bikinin cheesecake". Sayang saya belum sempat bertandang. Tapi sempat mencicipi gateau africain yang saya pesan darinya.

Saya salut pada Inong. Ni orang jago banget masaknya, pikir saya dalam hati. Maklum, saya bukan tipe orang yang hobi ke dapur. Lebih salut lagi ketika tahu bahwa dulunya Inong juga seperti saya. Berarti saya juga bisa, kalo mau. Iseng2 saya mulai mencoba resep di dapur kalo ada waktu luang. Inong lah yang menginspirasi saya.

Berita mengejutkan datang lewat YM waktu saya baru tiba di kantor hari Kamis pagi (31 Agustus 2006), dari Ophi dan Yanti. Mengabarkan bahwa Inong tidak sadarkan diri sejak hari Rabu sore. Saya kaget. Sudah lama memang saya tidak ngobrol dengan Inong via YM tapi beberapa hari yang lalu dia masih meninggalkan komentar di postingan saya tentang liburan 5 hari di Bandung (komennya: "bandung terus... kapan kesininya ?"). Saya lalu membaca link yang diberikan oleh Yanti, tentang update keadaan Inong. Inong koma. Siang itu saya meng-sms Haris. Haris bilang Inong belum sadar.

Kamis sore, sekembalinya saya dari meeting, terdengar berita yang mengatakan bahwa Inong sudah meninggal. Tapi kabar itu masih simpang siur. Akhirnya saya mendapatkan konfirmasi dari Haris yang mengatakan bahwa Inong masih ada, hanya saja masih koma.

Jumat pagi (01 September 2006) saya mendapat sms yang mengatakan bahwa Inong telah pergi untuk selamanya. Saya tidak percaya begitu saja. Di kantor saya mengontak Yanti via YM. Dia membenarkan berita itu. Saya pun membuka blog yang selalu meng-update kondisi Inong. Ternyata memang benar... Inong sudah pergi menghadap Sang Khalik.

Innalillahi wa inna ilaihi raaji'uun...

Selamat jalan ya Nong. Istirahat dengan tenang.
Semoga Allah menerima amal ibadahmu dan memberikan ketabahan untuk keluargamu.

Posted by Bunda Reva @ 10:00 PM   2 comments