<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar/12933336?origin\x3dhttp://revakayla.blogspot.com', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
Book Of Days
Lembaran penuh cerita tentang Reva, Ayah dan Bunda -- untuk dibaca, dibagi dan kelak dikenang.

Thursday, September 07, 2006

Mengobrol dengan Batita

Ceritanya Ayah mau nasehatin Reva karena Reva kadang masih nangis di sekolah, nggak mau masuk kelas sendiri, pengen sama mbaknya.

Ayah: "Reva kalo di sekolah harus pin..."
Reva: "teh" (= pinter)
Ayah: "Harus cer..."
Reva: "dah" (= cerdas)
Ayah: "Harus beran..." (tentu saja Ayah mengharapkan jawaban 'berani')
Reva: "tem"

*gubrak*

Sekedar info, puncak dari acara nangis di sekolah adalah hari Jumat yang lalu, waktu diadakan lomba busana muslim. Reva udah Bunda dandanin cantik dengan baju muslim warna biru. Ternyata waktu mau naek panggung dia nangis berurai air mata. Maunya naek panggung sama Mbak !

Hari Senin kemarin, Bunda ama Ayah sepakat, Reva harus sekolah sendiri, nggak dianter dan ditunggu Mbak lagi. Setidaknya itu yang Bunda bilang ke Reva, padahal sih Mbaknya nyusul, tapi Reva nggak boleh tau hehe. Senin pagi Reva nangis menjelang berangkat, pengen dianter Mbak. Tapi percuma nangis bombay juga, Bunda ama Ayah tetep teguh kukuh berlapis baja (mentang2 kerja di pabrik baja). Akhirnya Reva diem juga. Kalah power atuh kalo sama Ayah Bunda mah hihihi. Di sekolah Bunda anter turun sampe ketemu ama gurunya. Gurunya takjub liat Reva datang tanpa Mbak asisten hehe.
Dan hasilnya sodara2... Senin dan Rabu kemarin Reva nggak nangis sama sekali. Merengek pun tidak. Nyari Mbak juga tidak. Malah pulang sekolah dia terlihat lebih ceria. Gurunya seneng sampe nulis di buku komunikasi Guru-Ortu punya Reva hehe. Ah... coba dari kemaren2 begitu. Bunda ama Ayah selama ini terlalu khawatir, padahal dengan 'dipaksa' mandiri begitu toh Reva bisa.

********************

Di suatu pagi menjelang berangkat sekolah. Iseng2 Ayah berdialog (hehe) dengan Reva.

Ayah: "Reva sayang sama Ayah ?"
Reva: "Enggak"
Ayah (kaget): "Kalo sama Bunda ?"
Reva: "Enggak"
Ayah (shock): "Trus Reva sayang sama siapa ?"
Reva: "Sama Aik" (Aik = Ariq, tetangga depan rumah, sobat Reva, seumuran, cowok tentunya)

*pingsan*

********************

Cita2 anak kecil emang suka berubah-ubah. Reva juga begitu. Setelah 'jadi topeng', 'jadi bunda' dan 'jadi pilot', sekarang dia punya cita2 baru.

Bunda: "Reva kalo besar mau jadi apa ?"
Reva: "Jadi dokteh" (= dokter)
Ayah: "Dokter apa ?"
Reva (mikir sebentar): "Dokteh Yepa"

Hihiihihi.

********************

Meskipun hapal nama anggota tubuh, ternyata Reva masih bingung kalo ditanya kegunaannya. Ato mungkin salah nyusun pertanyaannya ya hehe.

Bunda: "Reva, Ayah kalo jalan pake apa ?"
Reva: "Pake sandal" (bener juga ya)
Bunda: "Kalo melihat pake ?" (Bunda kasih kode dengan menunjuk mata)
Reva: "Mata"
Bunda: "Kalo mendengar pake ?" (Bunda pegang telinga)
Reva: "Kuping"
Bunda: "Kalo makan pake ?"
Reva: "Pake ayam"

Yang salah yang nanya kayaknya hehe.

********************

Kalo Ayah sakit, biasanya Bunda yang cerewet, nyuruh istirahat, nyuruh minum obat, dll. Sekarang Bunda nggak perlu turun tangan, ternyata ada yang lebih cerewet dari Bunda :D
Bbrp hari yang lalu Ayah sakit, nggak masuk kantor. Siang pulang sekolah, Reva masuk ke kamar.

Reva: "Ayah sekayang sudah siang"
Reva: "Obatnya diminum, Ayah"
Reva: "Besok minum obat lagi ya..."
Reva: "Sekayang Ayah bobo !"


Reva pun jalan ke arah jendela kamar dan... "Srrreeekkk"... gorden ditutup hihihi. Setelah itu dia keluar kamar sambil nutup pintu.

Posted by Bunda Reva @ 11:56 AM   8 comments